Teori Kemiskinan (Pengertian / Definisi, Ciri-Ciri Dan Dimensi Kemiskinan Menurut Para Ahli )

Teori Dan Konsep Kemiskinan adalah pembahasan yang akan dijelaskan serta diuraikan dibawah ini, yang mana pada materi ini akan dibahas yakni pengertian atau definisi kemiskinan, ciri-ciri kemiskinan dan dimensi kemiskinan menurut para ahli. Semoga pembahasan tentang teori konsep kemiskinan ini membantu anda dan dapat dijadikan sebagai referensi dalam mengerjakan tugas akhir anda.

Latar belakang masalah kemiskinan

Permasalahan kemiskinan yang cukup kompleks membutuhkan intervensi semua pihak secara bersama dan terkoordinasi. Namun penanganannya selama ini cenderung parsial dan tidak berkelanjutan. Peran dunia usaha dan masyarakat pada umumnya juga belum optimal. Kerelawanan sosial dalam kehidupan masyarakat yang dapat menjadi sumber penting pemberdayaan dan pemecahan akar permasalahan kemiskinan juga mulai luntur.
Teori Kemiskinan (Pengertian / Definisi, Ciri-Ciri Dan Dimensi Kemiskinan Menurut Para Ahli )
Untuk itu diperlukan perubahan yang bersifat sistemik dan menyeluruh dalam upaya penanggulangan kemiskinan. Untuk meningkatkan efektivitas penanggulangan kemiskinan dan penciptaan lapangan kerja, pemerintah meluncurkan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri mulai tahun 2007. Melalui PNPM Mandiri dirumuskan kembali mekanisme upaya penanggulangan kemiskinan yang melibatkan unsur masyarakat, mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, hingga pemantauan dan evaluasi.

Melalui proses pembangunan partisipatif, kesadaran kritis dan kemandirian masyarakat, terutama masyarakat miskin, dapat ditumbuh kembangkan sehingga mereka bukan sebagai obyek melainkan subyek upaya penanggulangan kemiskinan. Pelaksanaan PNPM Mandiri tahun 2007 dimulai dengan Program Pengembangan Kecamatan (PPK) sebagai dasar pengembangan pemberdayaan masyarakat di perdesaan beserta program pendukungnya seperti berikut :

→ PNPM Generasi
→ Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan (P2KP)
 Yakni sebagai dasar bagi pengembangan pemberdayaan masyarakat di perkotaan
Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal dan Khusus (P2DTK)
Yakni untuk pengembangan daerah tertinggal, pasca bencana, dan konflik.

Mulai pada tahun 2008, PNPM Mandiri diperluas dengan melibatkan Program Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW) untuk mengintegrasikan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi dengan daerah sekitarnya. PNPM Mandiri kemudian diperkuat dengan berbagai macam program pemberdayaan masyarakat yang dilaksanakan oleh berbagai departemen/sektor dan pemerintah daerah (pemda). Pelaksanaan PNPM Mandiri 2008 juga akan diprioritaskan pada desa-desa tertinggal.

Dengan pengintegrasian berbagai program pemberdayaan masyarakat ke dalam kerangka kebijakan PNPM Mandiri, cakupan pembangunan diharapkan dapat diperluas hingga ke daerah-daerah terpencil dan terisolir. Efektivitas dan efisiensi dari kegiatan yang selama ini sering berduplikasi antar proyek diharapkan juga dapat diwujudkan.

Pelaksanaan PNPM Mandiri yang berdasar pada indikator-indikator keberhasilan yang terukur akan membantu Indonesia mewujudkan pencapaian target-target Millennium Development Goals (MDGs).

Pengertian kemiskinan menurut para ahli

Berikut ini adalah teori kemiskinan, arti kemiskinan, definisi kemiskinan, konsep kemiskinan menurut para ahli yakni sebagai berikut : 

Makna kemiskinan menurut Suparlan (2004:315) kemiskinan sebagai suatu standar tingkat hidup yang rendah, yaitu adanya suatu tingkat kekurangan pada sejumlah atau segolongan orang dibandingkan dengan standar kehidupan yang rendah ini secara langsung nampak pengaruhnya terhadap tingkat keadaan kesehatan, kehidupan moral dan rasa harga diri mereka yang tergolong sebagai orang miskin.

Menurut Ritonga (2003:1) memberikan definisi bahwa kemiskinan adalah kondisi kehidupan yang serba kekurangan yang dialami seorang atau rumah tangga sehingga tidak mampu memenuhi kebutuhan minimal atau yang layak bagi kehidupannya. Kebutuhan dasar minimal yang dimaksud adalah yang berkaitan dengan kebutuhan pangan, sandang, perumahan dan kebutuhan sosial yang diperlukan oleh penduduk atau rumah tangga untuk memenuhi kebutuhan hidupnya secara layak.

Kemiskinan merupakan masalah sosial yang senantiasa hadir di tengah-tengah masyarakat, kemiskinan merupakan konsep dan fenomena yang berwayuh wajah, bermatra multidimensional. SMERU, misalnya menunjukkan bahwa kemiskinan memiliki beberapa ciri (menurut Suharto) yakni sebagai berikut:

Ciri-ciri kemiskinan

1. Ketidakmampuan memenuhi kebutuhan konsumsi dasar (papan, sandang, pangan).
2. Ketiadaan akses terhadap kebutuhan hidup dasar lainnya seperti
    a. Kesehatan
    b. Pendidikan
    c. Sanitasi
    d. Air bersih 
    e. Transportasi).
3. Ketiadaan jaminan masa depan (karna tiada investasi untuk pendidikan dan keluarga).
4. Kerentanan terhadap goncangan yang bersifat individual maupun masal.
5. Rendahnya kualitas sumberdaya manusia dan keterbatasan sumber alam.
6. Ketidakterlibatan dalam kegiatan social masyarakat.
7. Ketiadaan akses terhadap lapangan kerja dan mata pencaharia yang berkesinambungan.
8. Ketidakmampuan untuk berusaha karna cacat fisik maupun mental.
9. Ketidakmampuan dan ketidak beruntungan social seperti 
    a. Anak terlantar
    b. Wanita korban tindak kekerasan rumah tangga (KDRT)
    c. Janda miskin
    d. Kelompok marjinal dan terpencil

Konsepsi kemiskinan yang bersifat multidimensional ini kiranya lebih tepat juga digunakan sebagai pisau analisis dalam mendefinisikan kemiskinan dan merumuskan kebijakan penanggulangan kemiskinan di Indonesia. Adapun dimensi kemiskinan menurut Edi Suharto (2005:133) menyangkut beberapa aspek-aspek sebagai berikut :

Dimensi kemiskinan terdiri dari beberapa aspek

1. Aspek ekonomi 
Secara ekonomi, kemiskinan dapat di definisikan sebagai kekurangan sumberdaya yang dapat di gunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup dan meningkatkan kesejahteraan sekelompok orang.
2. Aspek Politik
Kemiskinan dapat dilihat dari tingkat akses terhadap kekuasaan (power). Kekuasaan dalam pengertiaan ini mencakup tatanan system politik yang dapat menentukan kemampuan sekelompok orang dalam menjangkau dan menggunakan sumberdaya.

Ada tiga pertanyaan mendasar terhadap pertanyaan ini, yaitu:

a. Bagaimana orang dapat memanfaatkan sumberdaya yang ada dalam masyarakat.
b. Bagaimana orang turut ambil bagian dalam dalam pembuatan keputusan penggunaan sumber dana yang tersedia.
c. Bagaimana kemampuan untuk berpartisipasi dalam kegiatan kegiatan kemasyarakatan.

3. Aspek sosial-psikologis
Kemiskinan secara sosial-psikologis menunjukkan pada kekurangan jaringan dan struktur sosial yang mendukung dalam mendapatkan kesempatan-kesempatan peningkatan produktivitas.


Kemiskinan pada hakekatnya merupakan persoalan klasik yang telah ada sejak umat manusia ada dimuka bumi ini. Sampai saat ini belum juga ditemukan suatu rumusan maupun resep (formula) penanganan kemiskinan yang dianggap paling jitu, dan tidak ada konsep tunggal tentang kemiskinan. Strategi penanggulangan kemiskinan masih harus terus menerus selalu dikembangkan. Bila dipetakan, literatur mengenai kebijakan sosial dan pekerjaan sosial menurut Edi Suharto (2005:132), menunjukkan terdapat dua pradigma seperti tabel berikut:
Tabel Paradigma Edi Suharto
PRADIGMA Neo-Liberal Demokrasi-Sosial
Landasan Teoritis Individual Struktural
Konsep dan indicator kemiskinan Kemiskinan Absolut Kemiskinan Relatif
Penyebab Kemiskinan Kelemahan dan pilihan pilihan individu; lemahnya pengaturan pendapatan; lemahnya kepribadiaan (malas, pasrah, bodoh). Ketimpangan struktur ekonomi dan politik; ketidak adilan sosial
Strategi penanggulangan kemiskinan
→ Penyaluran pendapatan terhadap orang miskin secara selektif.
→ Memberi pelatihan keterampilan pengelolaan keuangan melalui inisiatif masyarakat dan LSM.
→ Penyaluran pendapatan secara universal
→ Perubahan fundamental dalam pola-pola pendistribusian pendapatan melalui Negara dan kebijakan social.

Sumber : Suharto, Edi .2009. Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat, Kajian Strategis Pembangunan Kesejahteraan social dan Pekerjaan Sosial, Cet .3. Bandung: PT Rafika Aditama.

Dari beberapa pendapat para ahli yang dijelaskan diatas, maka dapat ditarik sebuah pemahaman yakni persoalan dan masalah kemiskinan sesungguhnya selalu adanya keterkaitan dengan kerentanan dan juga ketidakberdayaan. Dan berbicara mengenai kerentanan yang ada pada orang miskin, biasanya disebabkan karena orang miskin dihadapkan dengan kondisi yang lemah, tidak mempunyai daya kemampuan yang cukup dibanyak bidang dan berbagai bidang, dan kemudian secara ekonomi dibarengi oleh kemiskinan pada tingkat pendidikan, sedikit ilmu/pengetahuan/wawasan, tidak memiliki keberdayaan, dan serta tidak memiliki kekuasaan. Lemahnya sistem pertahanan ekonomi yang kemudian telah mempengaruhi atas ketahanan pada banyak bidang.


Dengan demikian apabila mendapatkan masalah ekonomi, telah pasti akan mengalami kesulitan. Kemudian berbicara tentang ketidak berdayaan, yakni orang yang miskin tidak mempunyai daya atau kemampuan yang cukup. Dan kemudian adapun ketidakberdayaan secara ekonomi, pendidikan, politik, sosial hingga maupun kekuasaan adalah kondisi yang kompleks yang selalu dialami oleh orang miskin.

Dibawah ini adalah gambar lingkaran kemiskinan yang akan menjelaskan tentang bagaimana budaya dari kemiskinan yang diteruskan dari satu generasi ke generasi berikutnya yakni sebagai berikut :
Gambar Lingkaran Kemiskinan
Gambar Lingkaran Kemiskinan

Sumber : Suharto, Edi. 2006. Membangun Masyarakat Rakyat Pemberdayaan Rakyat, Penerbit PT. Refika Aditama, Bandung

Seperti jelas pada gambar seperti diatas bahwa terjadinya lingkaran kemiskinan diturunkan dari satu generasi ke generasi lainnya. Berbeda-beda tokoh menjelaskan bahwa hal itu dapat terjadi karena terdapat adanya budaya kemiskinan menyatakan individu yang dibesarkan dalam budaya kemiskinan mempunyai keyakinan yang sangat kuat bahwa segala sesuatu telah ditakdirkan (fatalisme).

Kemiskinan yang timbul ditengah-tengah masyarakat adalah hasil dari proses turun-temurun atau kemiskinan yang telah diwariskan dari beberapa generasi ke generasi sehingga, budaya kemiskinan terbentuk dan telah melekat dalam suatu kelompok masyarakat tertentu. Dan yang paling penting tidak melihat budaya itu sendiri suatu sebab atau sebagai suatu akibat, melainkan bagaimana cara merubah budaya yang ada melalui program-program atau kebijakan-kebijakan untuk menanggulangi kemiskinan.

Program penanggulangan adalah suatu jawaban dan solusi untuk menanggulangi permasalahan kemiskinan. Banyak program mengenai penanggulangan kemiskinan yang telah dibuat oleh pemerintah. Demikian pembahasan mengenai pengertian atau definisi kemiskinan, ciri-ciri kemiskinan dan dimensi kemiskinan menurut para ahli, semoga bermanfaat.

Daftar Pustaka
* Suharto, Edi. 2009. Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat, Kajian Strategis Pembangunan Kesejahteraan social dan Pekerjaan Sosial, Cetakan 3. Bandung : PT Rafika Aditama
* Teori pada buku yang di terbitkan oleh Suparlan pada tahun 2004
* Teori pada buku yang di terbitkan oleh Ritonga pada tahun 2003