Definisi Kencing Manis (Diabetes Militus), Ciri-Ciri Dan Faktor Yang Menyebabkan Kencing Manis Serta Cara Mencegahnya

Kencing manis atau diabetes militus (DM) adalah pokok pembahasan yang akan dijelaskan dengan rinci dibawah ini. Materi diabetes militus atau kencing manis ini masuk kedalam aspek pelajaran biologi tingkat SMA maupun tingkat perkuliahan. Adapun fokus pembahasan yang akan di jelaskan yakni sebagai berikut :

1. Pengertian Diabetes Mellitus.
2. Apa itu Patofsiologi Diabetes Militus.
3. Faktor yang menyebabkan diabetes.
4. Ciri-ciri dan gejala penyakit Diabetes Militus.
6. Tanda-tanda seorang penderita Diabetes.
7. Tujuan Pengobatan Penderita Diabetes Militus.
8. Kebiasaan sehari-hari yang memicu timbulnya penyakit kencing manis/diabetes militus.
9. Komplikasi kencing manis / diabetes militus.
10. Cara mencegah penyakit kencing manis / diabetes melitus.

Semoga pembahasan ini dapat menambah pengetahuan anda didalam mengetahui apa itu Diabetes Militus atau kencing manis serta menjadi portal referensi tugas ataupun makalah bagi para pelajar di seluruh Indonesia.
Ilustrasi penderita diabetes militus
Ilustrasi penderita diabetes militus

Pengertian Diabetes Militus

Definisi Diabetes Mellitus (DM) atau sering disebut dengan kencing manis adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh karena peningkatan kadar gula dalam darah (hiperglikemi) akibat kekurangan hormon insulin baik absolut maupun relatif. Absolut berarti tidak ada insulin sama sekali sedangkan relatif berarti jumlahnya cukup/memang sedikit tinggi atau daya kerjanya kurang.

Diabetes Mellitus merupakan salah satu penyakit degeratif, dimana terjadi gangguan metabolisme karbohidrat, lemak dan protein serta ditandai dengan tingginya kadar gula dalam darah (hiperglikemia) dan dalam urin (glukosuria) Hormon Insulin dibuat dalam pancreas (Anonim, 2008). Adapun di dalam penyakit diabetes terdapat 2 jenis tipe utama yakni :

1. Penyakit Diabetes Tipe 1
Suatu keadaan dimana tubuh sudah sama sekali tidak dapat memproduksi hormon insulin. Sehingga penderita penyakit diabetes harus menggunakan suntikan insulin dalam mengatur gula darahnya.Sebagian besar penderita penyakit diabetes ini adalah anak-anak & remaja.

Perawatan Penyakit Diabetes Tipe 1
Karena pankreas kesulitan menghasilkan insulin, maka insulin harus ditambahkan setiap hari. Umumnya dengan cara suntikan insulin. Apakah bisa dengan perawatan secara oral? Tidak bisa, karena insulin dapat hancur dalam lambung bila dimasukkan lewat mulut. Cara lain adalah dengan memperbaiki fungsi kerja pankreas. Jika pankreas bisa kembali berfungsi dengan normal, maka pankreas bisa memenuhi kebutuhan insulin yang dibutuhkan tubuh.
Baca juga Definisi Serta Berbagai Macam Pre-Eklampsia Dan Eklampsia
2. Penyakit Diabetes Tipe 2
Penyakit diabetes ini terjadi karena tubuh tidak memproduksi hormon insulin yang mencukupi atau karena insulin tidak dapat digunakan dengan baik (resistensi insulin). Tipe penyakit diabetes ini merupakan yang terbanyak diderita saat ini (90% lebih), sering terjadi pada mereka yang berusia lebih dari 40 tahun, gemuk dan mempunyai riwayat penyakit diabetes dalam keluarga.

Perawatan Penyakit Diabetes Tipe 2
Perawatan penyakit diabetes tipe 2 adalah dengan memaksa fungsi kerja pankreas sehingga dapat menghasilkan insulin lebih banyak. Jika pankreas bisa menghasilkan insulin yang dibutuhkan tubuh, maka kadar gula dalam darah akan menurun karena dapat diubah menjadi energi. Dalam banyak kasus, dapat diobati dengan minum pil, paling tidak pada awalnya, untuk merangsang pankreas agar menghasilkan lebih banyak insulin.Pil itu sendiri bukan insulin. Pankreas bisa lelah menghasilkan insulin jika terus menerus dipaksa. Cara terbaik untuk mengatasi penyakit diabetes tipe 2 adalah dengan diet yang baik untuk mengurangi berat badan dan kadar gula, disertai dengan gerak badan yang sesuai.

Patofsiologi Diabetes Militus

Sebagian besar patologi diabetes melitus dapat dikaitkan dengan satu dari tiga efek utama kekurangan insuliun sebagai berikut :

1. Pengurangan penggunaan glukosa oleh sel-sel tubuh , dengan akibat peningkatan konsentrasi glukosa darah setinggi 300 sampai 1200 mg, Per 100 ml.
2. Peningkatan nyata mobilisasi lemak dari daerah-daerah penyimpanan lemak, menyebabkan kelainan metabolisme lemak maupun pengendapan lipid pada dinding vaskular yang mengakibatkan aterosklerosis.
3. Pengurangan protein dalam dalam jaringan tubuh dalam Guyton, A.C ( 1990).

Faktor yang menyebabkan penyakit diabetes

Dibawah ini adalah faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya penyakit diabetes militus / kencing manis adalah sebagai berikut :

1. Faktor keterunan.
2. Kegemukan / obesitas.
3. Tekanan darah tinggi.
4. Level kolesterol yang tinggi.
5. Gaya hidup modern yang cenderung mengkonsumsi makanan instan.
6. Merokok dan stres.
7. Terlalu banyak mengkonsumsi karbohidrat.
8. Kerusakan pada sel pankreas.

Ciri-ciri dan gejala kencing manis / diabetes militus

Gangguan metabolisme karbohidrat menyebabkan tubuh kekurangan energi, itu sebabnya penderita diabetes melitus, umumnya terlihat lemah, lemas dan tidak bugar. Gejalah umum yang dirasakan oleh penderita diabetes adalah :

1. Banyak kencing terutama pada malam hari (poliuri).
2. Gampang haus dan banyak minum (polidipsia).
3. Mudah lapar dan banyak makan (polyphagia).
4. Mudah lelah dan sering mengantuk.
5. Penglihatan kabur.
6. Sering pusing dan mual.
7. Berat badan trus menurun.
8. Sering kesemutan dan gatal-gatal pada bagian kaki dan tangan.

Semua gejala ini merupakan efek dari kadar gula darah yang tinggi akan mempengaruhi ginjal dan menghasilkan air kemih dalam jumlah banyak dan mengencerkan glukosa sehingga penderita sering buang air kecil dalam jumlah banyak (poliuri) dan akibat poliuri ini maka penderita merasakan haus yang berlebihan sehingga banyak minum (polidipsi). sejumlah besar kalori hilang ke dalam air kemih, penderita mengalami penurunan berat badan.

Tanda-tanda  pada seorang penderita Diabetes

Berikut ini adalah tanda-tanda yang terjadi pada seseorang penderita penyakit kencing manis / diabetes militus yakni sebagai berikut :

1. Kadar gula dalam darah tinggi.
2. Rusaknya pankreas.
3. Urine dikerumuti semut.

Tujuan Pengobatan Penderita Diabetes Militus

Berikut ini adalah tujuan pengobatan pada seseorang penderita penyakit kencing manis / diabetes militus yakni sebagai berikut :

1. Untuk mengurangi gejala.
2. Menurunkan berat badan bagi yang kegemukan.
3. Mencegah terjadinya komplikasi.

Kebiasaan sehari-hari yang memicu timbulnya penyakit kencing manis/diabetes militus

Berikut adalah beberapa hal kebiasaan hidup sehari-hari yang bisa menjadi penyebab diabetes:

a. Teh manis.
b. Gorengan.
c. Suka ngemil.
d. Kurang tidur.
e. Malas beraktivitas fisik.
f. Sering stress.
g. Kecanduan rokok.
h. Menggunakan pil kontrasepsi.
i. Takut kulit jadi hitam.
j. Keranjingan soda.

Komplikasi kencing manis / diabetes

Dibawah ini adalah komplikasi kencing manis / diabetes militus yakni :

a. Hipertensi.
b. Stroke.
c. Sulit tidur.
d. Depresi.
e. 2.5x lebih tinggi terkena serangan jantung.
f. Katarak.
g. Infeksi bakteri & penyakit mulut dan gigi
h. Kulit kering mudah luka.

Cara mencegah penyakit kencing manis / diabetes melitus

Berikut ini adalah cara mencegah penyakit kencing manis / diabetes militus yang sederhana yakni sebagai berikut :

a. Pertahankan berat badan yang sehat.
b. Ketahui riwayat kesehatan keluarga.
c. Tetap aktif secara fisik.
d. Makanlah diet yang seimbang, rendah lemak dan gula.
e. Lakukan pemeriksaan kesehatan.
f. Monitor tekanan darah secara teratur.
g. Tingkatkan konsumsi buah-buahan dan sayuran segar.
Baca juga Definisi Epilepsi, Jenis Epilepsi Dan Anti Konvulsi
1. Diit
Penderita DM sangat dianjurkan untuk menjalankan diit sesuai yang dianjurkan, yang mendapat pengobatan anti diuretik atau insulin, harus mentaati diit terus menerus baik dalam jumlah kalori, komposisi dan waktu makan harus diatur. Ketaatan ini sangat diperlukan juga pada saat : undangan/pesta, melakukan perjalanan, olah raga dan aktivitas lain (Anonim, 2008).

2. 0b4t-0b4tan
Tablet/suntikan anti diabetes diberikan, namun therapy diit tidak boleh dilupakan dan pengobatan penyulit lain yang menyertai /suntikan insulin (Anonim, 2008).

3. Olah Raga
Dengan olahraga teratur sensitivitas sel terhadap insulin menjadi lebih baik, sehingga insulin yang ada walaupun relatif kurang, dapat dipakai dengan lebih efektif. Lakukan olahraga 1-2 jam sesudah makan terutama pagi hari selama ½ - 1 jam perhari minimal 3 kali/minggu. Penderita DM sebaiknya konsultasi gizi kepada dokter atau nutritionis (ahli gizi) setiap 6 bulan sekali untuk mengatur pola diit dan makan guna mengakomodasikan pertumbuhan dan perubahan berat badan sesuai pola hidup (Anonim, 2008).

4. Pengobatan Diabetes
Teori pengobatan pada diabetes melitus didasarkan atas pemberian insulin dalam jumlah cukup sehingga memungkinkan metabolisme karbohidrat penderita normal.Terapi optimmum dapat mencegah bagian terbesar efek akut diabetes dan sangat memperlambat timbulnya efek-efek kroniknya.

Biasanya, penderita diabetes diberi dosis tunggal salah satu preparat insulin bermasa kerja lama setiap hari, ia meningkatkan seluruh metabolisme karbohidratnya sepanjang hari, kemudian insulin regular (suatu preparat bermasa kerja singkat yang berlangsung hanya beberapa jam) tambahan diberikan pada setiap saat kadar glukosa darah cenderung meningkat terlalu tinggi, seperti waktu makan. Jadi, setiap penderita diberi pengobatan rutin secara individual. Diet penderita diabetes.

Kebutuhan insulin penderita diabetes ditentukan oleh diet standar penderita yang mengandung karbohidrat dalam jumlah normal dan terkontrol baik serta perubahan jumlah masukkan karbohidrat mengubah kebutuhan akan insulin. Pada orang normal, Pankreas mempunyai kemampuan untuk menyesuaikan jumlah insulin yang di hasilkan terhadap masukan karbohidrat; akan tetapi pada orang diabetes total, fungsi pengaturan ini hilang sama sekali.

Pada diabetes jenis awitan maturitas yang dengan obesitas, sering penyakit ini dapat dikontrol dengan mengurangi berat badan saja. Hubungan pengobatan dengan arteriosklerosis. Penderita diabetes mempunyai kecenderungan besar mengalami aterosklerosis, arteriosklerosis, serta penyakit jantung koroner berat dan beberapa lesi mikrosirkulasi.

Memang, orang yang menderita diabetes yang pengendaliannya relatif buruk waktu anak-anak mungkin mati karena penyakit jantung pada usia 20-an tahun. Pada hari-hari permulaan pengobatan diabetes, ada kecenderungan banyak mengurangi karbohidrat dalam diet sehingga kebutuhan insulin minimum. Tindakan ini mempertahankan kadar gula darah turun ke nilai normal dan mencegah kehilangan glukosa kedalam urina, tetapi hal ini tidak mencegah kelainan-kelainan metabolisme lemak.

Akibatnya, saat ini cenderung membiarkan penderita dengan diet karbohidrat normal dan kemudian secara serentak memberikan insulin dosis tingggi untuk memetabolisme karbohidrat. Hal ini menurunkan kecepatan metabolisme lemak dan juga membantu menurunkan kadar kolesterol yang tinggi yang terjadi pada diabetes sebagai akibat kelainan metabolisme lemak.

Karena komplikasi diabetes seperti arteroskelerosis, peningkatan kepekaan berlebihan terhadap infeksi, retinopati diabetika, katarak, hipertensi, dan penyakit ginjal kronik lebih berkaitan dengan kadar lipid darah dibandingkan dengan kadar glukosa darah, maka ia merupakan objek pengobatan klinik diabetes untuk memberikan glukosa dan insulin dalam jumlah cukup sehingga jumlah lipid darah menjadi normal "berdasarkan dalam Guyston A. C.(1990)".

Demikian pembahasan mengenai Diabetes Militus atau kencing manis.