Keselamatan Kerja Dalam Eksperimen Kimia

Keselamatan kerja dalam melakukan eksperimen atau percobaan harus diperhatikan dengan serius dan wajib diutamakan. Tidak hanya pada saat melakukan eksperimen / percobaan, melainkan harus selalu setiap saat mengutamakan keselamatan (safety first) baik itu di dalam ruang pekerjaan maupun diluar pekerjaan. Berikut dibawah ini akan dijelaskan sebuah topik pembahasan yakni hal-hal yang harus diketahui agar keselamatan kerja dalam melakukan eksperimen tercipta. Berikut penjelasannya

Keselamatan kerja

Meskipun sangat menarik, kegiatan eksperimen juga dapat membahayakan. Untuk itu kita harus benar-benar memahami dan mampu memperlakukan alat dan bahan eksperimen secara aman, sehingga memperkecil resiko terjadinya kecelakaan. Berikut adalah hal-hal yang harus dipahami oleh seseorang yang akan melakukan kegiatan eksperimen :
Keselamatan Kerja Dalam Eksperimen
1. Alat dan bahan laboratorium
Didalam laboratorium terdapat beberapa jenis alat dan bahan, serta perlengkapan laboratorium lainnya. Pengadaan alat dan bahan harus diperlakukan sesuai dengan kebutuhan. Kebutuhan alat dan bahan laboratorium didasarkan pada tujuan yang hendak akan dicapai.

Alat adalah benda yang akan digunakan dalam melakukan kegiatan praktikum, eksperimen dan penelitian. Bahan adalah benda yang diteliti atau diuji dalam praktikum, eksperimen dan penelitian.

Untuk menghindari bahaya dari alat dan bahan yang digunakan saat melakukan praktikum didalam atau diluar ruangan, maka yang wajib perlu diperhatikan adalah beberapa hal-hal sebagai berikut :

a. Biasakan membawa peralatan dari kaca dengan sikap vertikal dengan menggunakan kedua tangan dan jangan dijinjing.
b. Gunakan pipet isap untuk mengambil larutan dengan cara tekan karet dan pijitan.
c. Jangan menengok isi tabung reaksi dari arah lubang, saat atau setelah dipanaskan.
d. Jangan menghadapkan mulut tabung reaksi yang sedang atau setelah dipanaskan kearah tubuh orang lain.
e. Perhatikan penggunaan alat yang terbuat dari kaca dalam kegiatan pemanasan.
f. Pahami secara betul dalam memperlakukan bahan-bahan terutama bahan kimia.
g. Jangan meletakkan botol yang berisi bahan kimia langsung terkena sinar matahari.
h. Alat yang berputar kuat, harus diletakkan ditempat yang kukuh.

2. Bahan-bahan kimia yang berbahaya
Terdapat bahan-bahan kimia yang berbahaya bagi manusia, bhan-bahan kinia itu antara lain sebagai berikut :

a. Aluminium Sulfat (AISO4)
Aluminium sulfat (AISO4) berbentuk kristal berwarna putih serta larut dalam air. Aluminium sulfat digunakan sebagai pengganti tawas.
b. Amonia pekat (NH4OH)
Amonia pekat (NH4OH) adalah larutan pekat gas amonia dalam air, jika terkena kulit dan mata dapat menyebabkan iritasi. Dalam wujud uap dapat mengganggu alat pernapasan. Amonia pekat jika tertelan sangat berbahaya.

c. Asam sulfat (H2SO4)
Asam sulfat (H2SO4) adalah zat cair tak berwarna, beracun dan sangat korosif. Asam sulfat dapat menimbulkan luka bakar pada kulit dan mata, serta dapat merusak pakaian.
d. Asam klorida (HCI)
Asam klorida (HCI) adalah zat cair, bersifat korosif dan dalam wujud uap dapat merusak kulit, mata dan alat pernapasan.

e. Etanol (C2H3OH)
Etanol (C2H3OH) atau alk0h0l bersifat mudah terbakar dan digunakan sebagai pelarut.
f. F0rmalin 40% (HCHO)
F0rmalin 40% (HCHO) bersifat racun, baik berwujud cair maupun gas. F0rmalin digunakan untuk membunuh hama.

g. Klorofom (CHCI3)
Klorofom (CHCI3) adalah zat cair tak berwarna dan bersifat racun. Klorofom digunakan sebagai 0bat bius dalam laboratorium.
h. Metilen biru
Metilen biru berwujud padat warnanya biru tua. Bahan kimia ini digunakan sebagai pewrnaan inti sel.

i. Natrium hidroksida (NaOH)
Natrium hidroksida (NaOH) adalah zat padat berwarna putih, mudah menyerap uap air, udara, bersifat racun dan korosif. Natrium hidroksida (NaOH) termasuk bahan berbahaya yang dapat menyebabkan luka bakar pada kulit dan mata.
j. Kobalt klorida (CoCI6H2O)
Kobalt klorida (CoCI6H2O) berwujud kristal berwarna merah, sangat mudah menyerap air dan dapat mengikat uap air. Kobalt klorida (CoCI6H2O) digunakan untuk menguji kelembapan udara.

k. Natrium klorida (NaCI)
Natrium klorida (NaCI) adalah zat padat berwarna putih dan berbentuk kristal. Natrium klorida (NaCI) disebut juga dengan garam dapur.

3. Prosedur umum penggunaan bahan kimia
Saat bekerja menggunakan bahan kimia, usahakan mengikuti prosedur-prosedur guna terhindar dari hal yang tidak diinginkan. Oleh karena itu, keselamatan kerja didalam melakukan eksperimen / percobaan harus diutamakan. Simak dan perhatikan prosedur berikut ini :

a. Jangan menyentuh, membau atau mencicipi bahan kimia apapun. Beberapa bahan kimia mengandung racun.
b. Jika ingin membau, maka jangan mendekatkan hidung pada bahan kimia atau pada mulut botol, tetapi kipaskan tangan pada botol yang telah dibuka terlebih dahulu.
c. Jangan mencampurkan bahan kimia dengan sembarangan karena dapat menimbulkan reaksi yang berbahaya seperti ledakan dan terbakar.
d. Ambil bahan kimia seperti yang telah diperintahkan oleh guru. Untuk menghindari suatu bahan tercampur dengan bahan lain. Gunakan alat yang berbeda untuk mengambilnya. Jangan memasukkan bahan kimia yang telah dipakai ke tempat asalnya.
e. Jika mengencerkan bahan kimia asam, larutkan bahan tersebut ke dalam air. Jangan memasukkan air kedalam bahan kimia asam.
f. Gunakan bahan kimia asam dan basa dengan hati-hati karena bahn tersebut dapat menimbulkan luka pada kulit dan bersifat merusak.
g. Jika ada bahan kimia asam yang terpercik pada kulit, segera bersihkan pada air yang mengalir dan laporkan pada guru.

4. Prosedur umum Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K)
Prosedur umum pada P3K antara lain yakni sebagai berikut :
a. Laporkan segera jika terjadi kecelakaan kecil walau sekecil apapun pada guru.
b. Pertolongan yang dilakukan disesuaikan dengan jenis kecelakaan yang terjadi. Jenis kecelakaan dan penanganannya dapat dilihat pada tabel berikut :
No
Jenis kecelakaan
Penanganan
1 Luka bakar Gunakan air dingin dan segera hubungi guru.
2 Luka Hentikan pendarahan dengan menekan luka secara langsung, tutup luka dengan kain perban yang bersih, gunakan kompres dingin dan segera hubungi guru.
3 Pingsan Rebahkan orang yang pingsan tersebut ditempat yang lapang, longgarkan pakaian yang terlalu ketat, jauhkan dari kerumunan banyak orang dan segera hubungi guru.
4 Kelilipan atau mata kemasukan benda kecil Siram dengan banyak air, gunakan cairan pembersih mata.
5 Keracunan Catat bahan yang mungkin menjadi penyebab keracunan, segera hubungi guru.
6 Kulit terkena percikan atau tumpahan bahan kimia Cuci bagian kulit yang terkena tumpahan dengan air yang cukup banyak, segera hubungi guru

5. Prosedur umum setelah melakukan percobaan
Setelah selesai melakukan percobaan dilaboratorium, maka langkah selanjutnya yang harus dilakukan adalah :

a. Kembalikan alat laboratorium dan bahan kimia ke tempat semula.
b. Bersihkan kembali meja kerja anda.
c. Buanglah semua sampah dan bahan yang telah digunakan ke tempat pembuangan yang telah disediakan.
d. Cuci bersih tangan anda setelah bekerja dilaboratorium.
e. Jangan lupa menutup keran air, mematikan gas atau api dan melepaskan alat-alat listrik dari sumber listrik.

Demikian pembahasan mengenai keselamatan kerja dalam eksperimen.