Sejarah Perkembangan Agama Buddha

Sejarah perkembangan agama Buddha adalah pokok pembahasan utama yang akan dijelaskan secara lengkap pada artikel dibawah ini. Adapun sub pembahasan tentang sejarah lahirnya agama Buddha dan perkembangan agama buddha yang akan di bahas didalam materi pelajaran Sejarah yakni sebagai berikut :

1. Sejarah lahirnya agama Buddha.
2. Kitab Suci Agama Buddha.
3. #2 aliran agama Buddha.
4. Tempat Suci Agama Buddha.

Semoga pembahasan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan anda didalam mengetahui sejarah lahirnya agama Buddha, kitab-kitab suci agama Buddha, aliran-aliran agama Buddha, serta tempat-tempat suci agama Buddha dan menjadi portal referensi tugas, skripsi maupun makalah bagi para pelajar di seluruh wilayah tanah air Indonesia maupun mancanegara.
Sejarah Perkembangan Agama Buddha

Sejarah Lahirnya Agama Buddha

Agama Buddha dibawa oleh seseorang yang bernama Sidharta Gautama. Dia adalah putra dari Raja Sudodana dari Kerajaan Kosala di Kapilawastu. Mereka berasal dari Sakya, termasuk kasta Kesatria. Ibunya bernama Maya. Sidharta pernah diramal oleh seorang Brahmana, bahwa kelak akan menjadi pendeta besar dan termasyhur.

Agama Buddha adalah agama yang lahir sebagai akibat atau reaksi dari munculnya agama Hindu. Ada yang mengatakan bahwa agama Buddha lahir karena dalam agama Hindu terdapat upacara pengorbanan sakral terhadap mahkluk hidup.
Baca juga Sejarah Perkembangan Agama Hindu
Ada juga yang mengatakan bahwa lahirnya agama Buddha disebabkan adanya protes atas golongan Brahmana yang dianggap selalu di istimewakan. Golongan Brahmana dianggap terlalu di istimewakan dan berlebihan dalam beribadah sehingga sering menguras harta rakyat untuk membuat berbagai macam sesaji.

Oleh karena itu, dalam ajaran agama Buddha tidak diakui pembagian kasta (golongan) dalam masyarakat. Menurut ajaran Buddha, setiap orang punya hak dan kesempatan yang sama untuk mencapai kesempurnaan asalkan ia mampu mengendalikan dirinya sehingga bebas dari samsara/sengsara (penderitaan di dunia).

Penganut agama Buddha percaya bahwa tujuan manusia hidup di dunia adalah menghentikan reinkarnasi, karena reinkarnasi adalah penderitaan yang bersifat sementara. Sedangkan penderitaan sebenarnya adalah apabila seseorang terus-menerus mengalami reinkarnasi atau selalu di lahirkan kembali ke dunia, yang berarti terus-menerus mengalami penderitaan.

Reinkarnasi adalah proses lahirnya kembali manusia dari kehidupan sebelumnya manusia dari kehidupan sebelumnya dengan kehidupan yang baru. Inilah yang di sebut dengan kesengsaraan atau penderitaan. Penderitaan dapat dihentikan dengan cara menekan trisna (nafsu). Nafsu dapat ditekan melalui 8 jalan (astavidha), adapun #8 jalan atau disebut juga astavidha yakni seperti berikut :

1. Pandangan atau ajaran benar.
2. Niat atau sikap benar.
3. Berbicara yang benar.
4. Berbuat atau bertingkah laku yang benar.
5. Penghidupan yang benar.
6. Berusaha yang benar.
7. Memerhatikan hal-hal yang benar.
8. Bersemedi yang benar.

Dengan melaksanakan hal-hal tersebut, seseorang dapat terbebas dari segala macam penderitaan dan masuk nirwana. Nirwana adalah tempat dimana tidak ada lagi penderitaan. Seseorang yang dapat masuk nirwana, dianggap terbebas dari ketidaktahuan, terbebas dari penderitaan dan terbebas dari kelahiran kembali (reinkarnasi).

Pemeluk agama Buddha wajib melaksanakan 3 ikrar (Tri Ratna), adapun #3 Ikrar atau tri ratna pada pemeluk agama Buddha yaitu sebagai berikut :

1. Berlindung kepada Buddha.
2. Berlindung kepada Dharma (ajaran) agama Buddha.
3. Berindung kepada Sanggha (perkumpulan) masyarakat pemeluk agama Buddha.

Kitab Suci Agama Buddha

Agama Buddha mempunyai kitab suci yang ditulis dengan bahasa Pali, yaitu kitab Tripitaka (Tiga Keranjang). Kitab ini terdiri atas beberapa bagian, yakni sebagai berikut :

a. Vinayapitaka
Vinayapitaka berisi tentang bermacam-macam aturan hidup dan hukum penentu cara hidup pemeluknya.
b. Sutrantapitaka
Sutrantapitaka berisi tentang pokok-pokok wejangan Sang Buddha.
c. Abdhidharmapitaka
Abdhidharmapitaka berisi tentang penjelasan dan kupasan mengenai sosial beragama atau falsafah agama.

#2 aliran agama Buddha

Dalam perkembangannya, agama Buddha pecah menjadi 2 aliran, yakni sebagai berikut :
1. Buddha Mahayana (kendaraan besar)
Buddha Mahayana (kendaraan besar) adalah jika seorang telah dapat mencapai nirwana, hendaklah memikirkan orang lain yang masih dalam kegelapan (bersifat terbuka). Aliran Mahayana dipandang lebih liberal, artinya ajaran Buddha cocok untuk semua orang.
2. Buddha Theravadha atau Buddha Hinayana (kendaraan kecil)
Buddha Theravadha atau Buddha Hinayana (kendaraan kecil) adalah sesuatu yang penting bagaimana setiap individu dapat mencapai nirwana bagi diri sendiri (bersifat tertutup).

Tempat Suci Agama Buddha

Dibawah ini adalah tempat-tempat suci agama Buddha yakni sebagai berikut :
a. Taman Lumbini di Kapilawastu
Taman Lumbini di Kapilawastu adalah tempat kelahiran Sang Buddha.
b. Bodh-Gaya
Bodh-Gaya adalah tempat Sang-Buddha mendapat penerangan, kesadaran tinggi atau bodhi.
c. Samath
Samath adalah tempat Sang-Buddha pertama kali memberikan pengajaran kepada pengikut-pengikutnya.
d. Kucinagara
Kucinagara adalah tempat Sang-Buddha wafat pada tahun 482 SM.

Demikian pembahasan mengenai sejarah perkembangan agama buddha.