Pengertian Dan Pengelompokan Bakteri Archaebacteria Dan Eubacteria

Pengertian dan pengelompokan bakteri archaebacteria dan eubacteria adalah pokok pembahasan materi pelajaran biologi yang akan dijelaskan dengan lengkap dan detail pada materi belajar berikut ini. Klasifikasi bakteri dilakukan berdasarkan identifikasi terhadap persamaan serta perbedaan ciri sel tubuh, yang menunjukkan adanya hubungan filogenetik atau evolusioner.

Bakteri diklasifikasikan menjadi dua kingdom yakni archaebacteria dan eubacteria, dimana perbedaan archaebacteria dan eubacteria dapat kalian ketahui pada penjelasan berikut ini. Adapun point pokok penjelasan yang akan dibahas seputar klasifikasi bakteri yakni apa itu yang dimaksud dengan bakteri archaebacteria dan eubacteria, pengertian bakteri archaebacteria dan eubacteria, definisi bakteri archaebacteria dan eubacteria, arti bakteri archaebacteria dan eubacteria, makna bakteri archaebacteria dan eubacteria, konsep bakteri archaebacteria dan eubacteria, jenis-jenis, ciri-ciri, bagaimana cara hidup bakteri serta contoh dari archaebacteria dan eubacteria.

Pengertian bakteri Archaebacteria

Archaebacteria adalah suatu bakteri yang dinding selnya tidak mengandung peptidoglikan dan jenis struktur bakteri archaebacteria ini memiliki RNA serta protein penyusun ribosom yang tentu sangat berbeda dengan bakteri pada umumnya serta lebih mirip dengan RNA dan protein yang terdapat pada sel eukariot.

Pengertian Dan Pengelompokan Bakteri Archaebacteria Dan Eubacteria

Pengelompokan bakteri Archaebacteria

Sebagian besar Archaebacteria hidup pada habitat yang ekstrem, misalnya adalah dimata air panas, air laut yang terlalu asin, kawah, lumpur dan gambut. Berdasarkan habitatnya yang ekstrem, bakteri archaebacteria dapat dibagi menjadi tiga kelompok yakni diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Bakteri Metanogen
Bakteri metanogen adalah suatu jenis bakteri yang menghasilkan metana dan juga termasuk bakteri anaerob yang paling tidak toleran terhadap oksigen atau akan teracuni jika ada oksigen. Sebagian besar bakteri ini hidup di lumpur atau dirawa-rawa yang kurang oksigen.

Gas metana yang dihasilkan keluar dari gelembung-gelembung (gas rawa), ada pula yang hidup didalam saluran pencernaan hewan pencerna selulosa, contohnya pada sapi, kambing dan rayap. Adapun contoh bakteri metanogen adalah Methanomonas dan Methanobacterium.

2. Bakteri Halofil
Bakteri halofil adalah suatu jenis bakteri yang hidup dengan kadar garam yang tinggi pada suatu lingkungan. Pertumbuhan bakteri ini memiliki kondisi optimum dengan kadar garam sekitar 20%, akan tetapi ada juga yang hidup dilingkungan dengan kadar 10x keasinan air laut. Contoh dari bakteri halofil ini adalah Halobacterium.

3. Bakteri termofil
Bakteri termofil adalah suatu jenis bakteri yang hidup dilingkungan dengan suhu panas dan lingkungan yang bersuhu panas cenderung bersifat asam karena mengandung sulfur. Adapun bakteri yang hidup di lingkungan bersuhu panas dan juga asam disebut dengan bakteri termoasidofil.

Adapun contoh bakteri termofil atau termoasidofil adalah diantaranya yakni sebagai berikut :
- Sulfolobus
- Thermus aquaticus
- Bacillus caldolyticus
- Bacillus caldotenax

Pengertian bakteri Eubacteria

Eubacteria adalah suatu bakteri yang memiliki dinding sel yang mengandung peptidoglikan, dimana jenis bakteri eubacteria ini meliputi sebagian besar jenis bakteri yang dapat hidup bebas (kosmopolit), baik saproba, parasit maupun bakteri yang melakukan simbiosis mutualisme.

Pengelompokan bakteri Eubacteria

Bakteri eubacteria dibagi menjadi lima kelompok utama yakni diantaranya adalah antara lain sebagai berikut :

1. Proteobacteria
Proteobacteria adalah suatu kelompok eubacteria yang beragam dan dapat dibedakan lagi menjadi tiga subkelompok seperti berikut ini :
- Bakteri ungu
- Proteobacteria kemoautotrof
- Proteobacteria kemoheterotrof

2. Bakteri gram positif
Bakteri gram positif bersifat kemoheterotrof, tetapi beberapa hidup secara fotoautotrof. Bakteri gram dapat membentuk endospora yang resisten, misalnya adalah Bacillus sp. dan Clostridium sp. yang hidup ditanah sehingga menyebabkan penyakit paru-paru pada manusia.

Adapun bakteri gram positif lainnya adalah Mycoplasma sp. yang merupakan bakteri gram positif yang memiliki keanehan karena telah berevolusi menjadi bakteri gram negatif serta kelompok Actinomycetes yang memiliki koloni bercabang seperti jamur dan hidup ditanah, misalnya Streptomyces sp. atau jamur penghasil antibiotik.

3. Cyanobacteria
Cyanobacteria adalah bakteri yang memiliki klorofil a, dapat berupa uniseluler atau multiseluler, berdinding sel tebal, mengandung gelatin serta memiliki sel-sel khusus, misalnya heterokista, akinet dan baeosit.

Baca ini : Ciri-Ciri Bakteri Cyanobacteria, Cara Hidup Dan Habitatnya

Cyanobacteria hidup bebas di air tawar, akan tetapi ada juga yang hidup di air laut. Sebagian besar cyanobacteria tidak memiliki flagela, namun bersifat motil dengan pergerakan yang dilakukan dengan cara meluncur. Contoh dari cyanobacteria adalah Anabaena sp. yang dapat mengikat nitrogen bebas diudara.

4. Spirochaeta
Spirochaeta ada yang hidup bebas ada juga yang parasit, membentuk heliks panjang serta dapat bergerak. Contoh dari spirochaeta adalah Treponema pallidum, Leptospira interrogans dan Borrelia.

5. Chlamydia
Chlamidya adalah bakteri yang dinding selnya tidak memiliki peptidoglikan, bersifat gram negatif serta hidup sebagai parasit obligat. Adapun contoh dari Chlamydia adalah Chlamydia trachomatis.


Demikian penjelasan singkat tentang pengertian dan pengelompokan bakteri archaebacteria dan eubacteria. Semoga bermanfaat dan dapat menjadi referensi informasi didalam mengetahui seputar klasifikasi bakteri yakni apa itu yang dimaksud dengan bakteri archaebacteria dan eubacteria, pengertian bakteri archaebacteria dan eubacteria, definisi bakteri archaebacteria dan eubacteria, arti bakteri archaebacteria dan eubacteria, makna bakteri archaebacteria dan eubacteria, konsep bakteri archaebacteria dan eubacteria, jenis-jenis, ciri-ciri, bagaimana cara hidup bakteri serta contoh dari archaebacteria dan eubacteria.