Memahami dan menginterpretasi teks cerpen akan dijelaskan secara lengkap dan rinci pada pembahasan materi bahasa Indonesia dibawah ini. Didalam penjelasan mengenai teks cerpen juga membahas definisi cerpen, unsur cerpen, struktur cerpen, kaidah-kaidah teks cerpen dan bagaimana menginterpretasi teks cerpen yang dilengkapi dengan contohnya. Berikut penjelasannya.
Memahami struktur dan kaidah teks cerpen
Pengertian cerpen atau cerita pendek adalah karangan prosa yang pendek. Di katakan pendek karena cerpen hanya berisi satu masalah. Satu masalah tersebut merupakan satu bagian kehidupan tokoh (tidak mengalami perubahan nasib) dan hanya menampilkan perwatakan tokoh secara sekilas.
Pada umumnya, latar cerpen tidak berpindah. Selain itu, cerpen menggunakan alur rapat (cepat sekali) karena tidak ada degresi (alur menyimpang/bercabang). Hal inilah yang membuat cerpen dapat selesai dalam sekali baca. Sebagai sebuah karya sastra, cerpen di bentuk oleh dua unsur yaitu :
1. Unsur Intrinsik
Unsur intrinsik meliputi penokohan, alur, tema, dan amanat.
2. Unsur Ekstrinsik
Unsur ekstrinsik meliputi latar belakang pengarang, sosial, budaya, agama, dan situasi kemasyarakatan.
Struktur Teks Cerpen
1. Tokoh
Tokoh adalah pelaku yang menyampaikan cerita. Setiap cerpen pasti memiliki tokoh. Cerpen hanya menggunakan manusia sebagai tokoh. Jumlahnya tidak banyak, hanya dua sampai tiga orang. Perwatakan pun di gambarkan secara sekilas (tidak mendetail). Unsur yang paling ensensial adalah tokoh dalam cerpen tidak mengalami perubahan nasib.
2. Alur (Plot / Jalan Cerita)
Alur yang disebut juga dengan plot atau jalan cerita adalah rangkaian peristiwa atau urutan bagian-bagian dalam keseluruhan cerita. Alur dapat dibedakan menjadi dua yaitu :
a. Alur maju
Pada alur maju, cerita disusun dari peristiwa awal diikuti peristiwa-peristiwa berikutnya kemudian di akhiri dengan penyelesaian.
b. Alur mundur
Pada alur mundur, cerita disusun dari peristiwa yang merupakan puncak konflik kemudian bergerak menuju titik awal. Alur mundur juga disebut dengan sorot balik atau flashback. Namun cerpen umumnya menggunakan alur maju.
Garis besar bagian-bagian alur dapat dibagi menjadi bagian pendahuluan, bagian perkembangan, dan bagian akhir. Secara lebih inci, bagian-bagian tersebut di mulai dengan urutan berikut.
a. Eksposisi
Pada bagian ini pengarang memperkenalkan latar dan tokoh cerita dengan karakternya.
b. Intrik
Pengarang berusaha memunculkan masalah kecil sebagai penyebab konflik.
c. Komplikasi
Masalah kecil tadi terus menanjak, makin kompleks dan menjadi konflik yang serius.
d. Klimaks
Masalah yang sudah kompleks tadi makin memuncak kemudian terjadilah puncak konflik atau klimaks.
e. Antiklimaks
Bagian ini merupakan penurunan cerita ditandai sudah berkurangnya intensitas konflik.
f. Resolusi
Setelah itu, cerita di akhiri dengan resolusi atau penyelesaian di tandai adanya solusi-solusi untuk menyelesaikan masalah.
3. Latar
Latar adalah segala keterangan yang berhubungan dengan waktu, atau tempat, dan suasana yang tergambar ketika cerita/peristiwa sedang berlangsung. Waktu berhubungan dengan :
a. Kapan cerita berlangsung seperti siang, malam, pagi atau lainnya.
b. Tempat berhubungan dengan di mana cerita itu terjadi seperti di rumah, di sekolah, jalan raya, atau tempat lainnya.
c. Suasana berhubungan dengan bagaimana unsur psikologis ketika cerita berlangsung seperti tegang, menyenangkan, sedih, kecewa, atau perasaan yang lainnya.
Latar memberikan kesan lebih pada cerita, artinya adalah dengan peran latar, cerita lebih hidup dan lebih mengandung unsur psikologis.
Kaidah Teks Cerpen
1. Tema
Tema adalah pokok cerita yang dijadikan dasar oleh pengarang untuk di kembangkan menjadi sebuah cerita. Cerpen menggunakan tema cerita yang berkaitan dengan kehidupan tokoh yang terbatas. Artinya, cerpen hanya menceritakan masa tertentu dalam kehidupan si tokoh, misalnya masa remaja. Tema cerita tergambar pada apa yang di pikirkan tokoh, dibicarakan tokoh, atau di pertentangkan tokoh.
2. Tokoh, Alur, dan Latar yang Terbatas
Selain menggunakan tema yang terbatas, tokoh, alur dan latar pada cerpen juga terbatas. Jumlah tokoh pada cerpen tidak banyak, hanya dua sampai tiga orang. Alurnya hanya alur maju dengan durasi yang rapat (cepat sekali), tidak ada degresi (alur bercabang). Selain itu, cerita langsung ke fokus masalah sehingga cepat mencapai konflik. Umumnya, latar cerita pada cerpen berlangsung di satu tempat, tidak berpindah. Untuk lebih jelasnya perhatikan table berikut :
Struktur Teks cerpen | Kaidah Teks cerpen | ||
1. | Tokoh : pelaku yang menyampaikan cerita | 1 | Jumlah tokoh sedikit dan wataknya digambarkan hanya sekilas |
2 | Alur : rangkaian peristiwa dalam sebuah cerita | 2 | Alur maju, tidak bercabang, dan bersifat rapat sehingga cerita cepat klimaks |
3 | Latar : tempat, waktu, atau suasana cerita | 3 | Latarnya di satu tempat kejadian |
4 | Tema : mengisahkan satu fase kehidupan tokoh |
Memahami dan menginterpretasi teks cerpen
Menginterpretasi Teks Cerpen
Pengertian interpretasi
Arti Interpretasi adalah pemberian kesan, pendapat, atau pandangan teoritis terhadap sesuatu. Dalam hal ini menginterpretasi berarti usaha menafsirkan atau menjelaskan makna sebuah cerpen. Selain unsur tokoh, alur, dan latar, cerpen memiliki unsur intrinsik lain, yaitu tema dan amanat.
Menginterpretasi cerpen berarti menelaah tema dan amanatnya. Sebuah karya sastra di ciptakan bukan tanpa tujuan. Ia merupakan media untuk menyampaikan pikiran, keluhan, harapan, pendapat, atau pesan. Cerpen mengandung nilai-nilai kehidupan yang bermanfaat bagi manusia, seperti nilai moral, budaya dan sosial.
1. Nilai Moral
Nilai Moral adalah nilai yang berhubungan dengan dengan perbuatan baik atau buruk, etika, dan budi pekerti.
Contoh nilai moral dalam cerpen adalah sebagai berikut :
Pak, pohon papaya di pekaranganku telah di robohkan dengan semena-mena. Tidaklah sepatutnya hal itu di laporkan? Itu benar tapi jangan melebih-lebihkan. Ingat, yang harus di utamakan adalah kerukunan kampong. Soal kecil yang di besar-besarkan bisa mengakibatkan kericuhan dalam kampong. Setiap soal mesti di selesaikan dengan sebaik-baiknya. Tidak boleh main seruduk. Masih ingat kau pada peristiwa Dullah dan Bidin tempo hari? Hanya karena soal dua kilo beras, seorang kehilangan nyawa dan yang lain meringkuk di penjara. (“Gerhana”, Muhammad Ali)
Nilai moral yang di kandung dalam perikan cerpen tersebut adalah perbuatan membesar-besarkan persoalan yang kecil dapat berakibat fatal.
2. Nilai Budaya
Nilai Budaya adalah sesuatu yang berhubungan dengan adat-istiadat atau kebiasaan-kebiasaan yang bernilai tinggi dalam kehidupan masyarakat.
Contoh nilai budaya dalam cerpen adalah sebagai berikut :
Disinilah terjadi perbuatan yang menyesatkan. Namun, Monang bertanggung jawab dan akan mengawininya. Dan kenyataannya lain. Ibu Monang telah menjodohkannya dengan gadis batak pilihan ibunya. Monang sendiri tidak kuasa menolaknya. Ia kawin dengan gadis pilihan ibunya. Sementara itu, janin yang di kandung Manen mengalami kelainan, bayi itu akan lahir cacat. (“Raumanen”, Marianne Katoppo)
Penggalan cerita tersebut mengandung nilai budaya, yaitu perjodohan.
3. Nilai Sosial
Nilai sosial adalah nilai yang berhubungan dengan norma dalam kehidupan bermasyarakatan misalnya, suka menolong atau membantu.
Contoh nilai sosial dalam cerpen adalah sebagai berikut :
Jalan keluar yang lain, menurut pikiran badri, ialah kawin dengan seorang gadis yang punya pekerjaan. Yang lebih baik ialah yang jadi pegawai negeri sebab pegawai negeri lebih banyak mempunyai keringanan tugas dibanding dengan pegawai swasta. Pegawai negri yang terbaik untuk di jadikan istri adalah guru sekolah karena terlatih dengan hidup yang sangat sederhana.
Dalam cerpen di atas terkandung nilai sosial, yaitu memilih gadis yang tepat di jadikan sebagai teman hidup (istri).
4. Nilai Keagamaan
Nilai Keagamaan atau religious adalah sesuatu yang berhubungan dengan kegiatan ibadah, kepercayaan atau unsur ketuhanan.
Contoh nilai keagamaan dalam cerpen adalah sebagai berikut :
Walau apa katamu terhadapku, walau kau caci maki aku, kau kutuki aku, aku terima. Tapi, untuk membiarkan Masri dan Arni hidup sebagai suami istri, padahal tuhan melarangnya, o…o…o…, itu telah melanggar prinsip hidup setiap orang yang percaya padanya. Kau memang telah berbuat sesuatu yang benar sebagai ibu yang mau memelihara kebahagiaan anaknya. Tapi, ada lagi kebenaran yang lebih mutlak yang tak bisa di tawar-tawar lagi, yakni kebenaran yang di katakan tuhan dalam kitab-nya. Prinsip hidup setiap orang yang menjunjung tinggi kebenaran Tuhan. (“Kemarau”, A.A. navis )
Dalam petikan cerpen tersebut, terkandung nilai agama, yaitu memegang sesuai dengan ajaran agama.
Demikian pembahasan mengenai memahami dan menginterpretasi teks cerpen.
Demikian pembahasan mengenai memahami dan menginterpretasi teks cerpen.