Proses Masuknya Agama Islam di Indonesia

Gambaran proses masuknya agama Islam ke Indonesia adalah pembahasan utama yang akan dijelaskan dengan lengkap pada artikel berikut. Adapun sub pembahasan tentang tahap masuknya agama Islam ke Indonesia yang akan di bahas di dalam materi pelajaran Sejarah yakni sebagai berikut :

1. Proses masuknya agama Islam di Indonesia.
2. Sumber bukti masuknya agama Islam di Indonesia.

Semoga pembahasan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan anda didalam mengetahui proses masuknya agama Islam di Indonesia serta sumber bukti masuknya agama Islam di Indonesia dan menjadi portal referensi tugas, skripsi maupun makalah bagi para pelajar di seluruh wilayah tanah air Indonesia maupun mancanegara.
Proses Masuknya Agama Islam di Indonesia

Proses masuknya agama Islam di Indonesia

Masuknya Islam ke Indonesia belum dapat diketahui secara pasti, karena sumber-sumber sejarah tidak ada yang secara pasti menyatakan hal tersebut. Namun menurut sumber terkuat adalah bahwa pada abad ke 7, pedagang-pedagang islam dari Asia Barat (Arab dan Persia) telah sampai ke Indonesia.

Pada saat itu, kerajaan yang terkenal di Indonesia adalah Kerajaan Sriwijaya, yang menurut pedagang Islam disebut dengan Zabag atau Sribuza. Di samping itu, para pedagang dari Gujarat (India) telah menjalin hubungan dagang dengan Malaka dan beberapa Kepulauan Indonesia.

Berdasarkan kenyataan itu, dapat diperkirakan bahwa pengaruh Islam telah masuk ke Indonesia lebih awal dari pada yang diduga banyak orang. Setidak-tidaknya orang Gujarat lebih awal menerima pengaruh Islam dan mereka membawanya ke Indonesia melalui kegiatan pedagangan.
Baca juga Pengaruh masuknya Agama Hindu-Buddha di Indonesia

Sumber bukti masuknya agama Islam di Indonesia

Dibawah ini adalah #5 bukti yang dapat dipergunakan untuk memastikan masuknya Islam di Indonesia adalah yakni sebagai berikut :

1.Surat Raja Sriwijaya
Salah satu bukti kuat tentang masuknya Islam ke Indonesia dikemukakan oleh Prof. Dr. Azyumardi Arza dalam bukunya “Jaringan Ulama Nusantara”. Dalam buku itu, Azyumardi menyebutkan bahwa Islam telah masuk ke Indonesia pada masa Kerajaan Sriwijaya.
Baca ini Sejarah Kerajaan Sriwijaya
Pengakuan terhadap kebesaran khalifah (pemimpin umat Islam sedunia) dibuktikan dengan adanya 2 pucuk surat yang dikirimkan oleh Maharaja Sriwijaya kepada khalifah Bani Umayyah. Surat pertama dikirim kepada Muawiyah bin Abu Sofyan (Sahabat nabi Muhammad SAW) dan surat kedua dikirim kepada Umar bin Abdul Aziz (khalifah Bani Umayyah, cucu Umar bin Khattab).

Surat pertama ditemukan dalam sebuah dewan (kantor kearsipan) Bani Umayyah. Pendahuluan surat itu berbunyi :

“Dari Raja Al Hind (Raja Hindu) yang kandang binatangnya berisikan 1000 gajah dan yang istananya terbuat dari emas dan perak, yang dilayani putri raja-raja dan yang memiliki 2 sungai besar yang mengairi pohon gaharu, kepada Muawiyah, pemimpin orang-orang Islam..”

Surat kedua dikirim pada tahun 718 M oleh Raja Sriwijaya Jambi yang bernama Srindravarman kepada khalifah umat Islam, yaitu Umar bin Abdul Aziz. Isi surat itu adalah permintaan Raja Srindravarman kepada Umar bin Abdul Aziz untuk mengirimkan seseorang yang bisa mengajarkan Islam. Potongan surat tersebut adalah :

“Dari Raja Diraja, yang adalah keturunan 1000 Raja, yang istrinya adalah cucu 1000 Raja, yang didalam kandang bnatangnya terdapat 1000 gajah, yang di wilayahnya terdapat 2 Sungai yang mengairi pohon gaharu, bumbu-bumbu wewangian, pala dan kapur barus yang semerbak wanginya hingga menjangkau jarak 12 mil, kepada pemimpin orang-orang Islam (Umar bin Abdul Aziz) yang tidak menyekutukan tuhan-tuhan lain selain Tuhan. Saya telah mengirimkan kepada anda hadiah yang tidak begitu banyak, tetapi sekedar tanda persahabatan. Saya ingin anda mengirimkan kepada saya seseorang yang dapat mengajarkan Islam kepada saya dan menjelaskan kepada saya tentang hukum-hukumnya.”

Dua tahun kemudian, yaitu tahun 720 M, Raja Srindravarman masuk Islam. Sriwijaya Jambi diubah namanya menjadi Sribuza Islam.

2. Cerita Marcopolo
Pada tahun 1092 M, Marcopolo seorang musafir dari Venesia ((Italia) singgah di Perlak dan beberapa tempat di Aceh bagian utara. Marcopolo sedang melakukan perjalanan dari Venesia ke negeri Tiongkok. Ia menceritakan bahwa pada abad ke 11, Islam telah berkembang di Sumatra bagian utara. Ia juga menceritakan bahwa Islam telah berkembang sangat pesat di Jawa.

3. Cerita Ibnu Battutah
Pada tahun 1345 M, Ibnu Battutah mengunjungi Samudra Pasai. Ia menceritakan bahwa Sultan Samudra Pasai sangat baik terhadap ulama dan rakyatnya. Di samping itu, ia menceritakan bahwa Samudra Pasai merupakan kesultanan dagang yang sangat maju. Di sana, Ibnu Battutah bertemu dengan para pedagang dari India, Tiongkok dan para pedagang dari Jawa.

4. Makam Sultan Malik Al Saleh
Makam Sultan Malik Al Saleh yang berangka tahun 1297 merupakan bukti bahwa Islam telah masuk dan berkembang di daerah Aceh pada abad ke 13. Mengingat Malik Al Saleh adalah seorang sultan, maka dapat diperkirakan bahwa Islam telah masuk ke daerah Aceh jauh sebelum Malik Al Saleh mendirikan Kesultanan Samudra Pasai.

5. Makam Fatimah binti Maimun
Berdasarkan hasil penelitian sejarah telah ditemukan sebuah makam Islam di Leran, Gresik. Pada batu nisan dari makam tersebut tertulis nama seorang wanita, yaitu Fatimah binti Maimun dan angka tahun 1082 M. Artinya, dapat dipastikan bahwa pada akhir abad ke 11 Islam telah masuk ke Indonesia. Sehingga dengan demikian, dapat diduga bahwa Islam telah masuk dan berkembang di Indonesia sebelum tahun 1802 M.

Demikian pembahasan mengenai proses masuknya agama Islam ke Indonesia.