Pengaruh masuknya Hindu-Buddha di Indonesia merupakan pembahasan utama yang akan dijelaskan secara lengkap pada artikel dibawah ini. Adapun sub pembahasan tentang pengaruh masuknya agama Hindu-Buddha di Indonesia yang akan di bahas di dalam materi pelajaran Sejarah yakni sebagai berikut :
1. Pengaruh pada bidang Bahasa dan Aksara.
2. Pengaruh pada bidang Teknologi Bangunan.
3. Pengaruh pada bidang Sastra.
4. Pengaruh pada bidang Penanggalan atau Kalender.
5. Peninggalan sejarah yang bercorak Hindu.
6. Peninggalan sejarah yang bercorak Buddha.
Semoga pembahasan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan anda didalam mengetahui pengaruh masuknya agama Hindu-Buddha di Indonesia pada bidang bahasa dan aksara, teknologi bangunan, sastra, pada bidang penanggalan (kalender), peninggalan sejarah yang bercorak Hindu serta peninggalan sejarah yang bercorak Buddha dan menjadi portal referensi tugas, skripsi maupun makalah bagi para pelajar di seluruh wilayah tanah air Indonesia maupun mancanegara.
Pengaruh masuknya agama Hindu-Buddha di Indonesia pada berbagai bidang
Berikut ini adalah pengaruh-pengaruh Hindu-Buddha di Indonesia yang dapat dijelaskan secara lengkap sebagai berikut :
Baca juga Sejarah Masuknya Hindu-Buddha ke Indonesia
Bidang Bahasa dan Aksara
Dengan datangnya pengaruh budaya India maka dipergunakan bahasa dari India, terutama bahasa Sanskerta dan Pali. Dalam bidang aksara, penduduk Nusantara mulai melek aksara dengan dikenalnya aksara Pallawa dan Nagari (atau disebut juga Siddham). Dalam perkembangannya, para Empu Nusantara menciptakan aksara baru yang disebut aksara Kawi (ada juga yang menyebutnya aksara Jawa Kuno).Bidang Teknologi Bangunan
Sebelum datangnya pengaruh budaya India, masyarakat Nusantara membangun monumen punden berundak sebagai sarana untuk pemujaan kepada roh nenek moyang. Pemujaan kepada dewa/Bodisatwa di Nusantara digunakan teknologi pembuatan bangunan suci yang disebut candi, petirtaan dan stupa.
Mula-mula bangunan candi sebagai tempat pemujaan kepada dewa dibangun sesuai dengan aturan dalam kitab Silpasastra, bangunan utama berada di tengah-tengah percandian. Tetapi ketika pemujaan kepada leluhur tampil kembali dalam kepercayaan, bentuk candi pun menyesuaikan diri, kembali ke bangunan punden berundak, bangunan utama berada di bagian belakang dan bangunan candi terlihat bertingkat-bertingkat.
Bidang Sastra
Sebelum masuknya pengaruh India, sastra Nusantara berupa sastra lisan. Dengan masuknya pengaruh sastra dari India, sejak zama Mataram sampai dengan zaman Majapahit awal dikenal sastra tembang yang disebut kakawin (ka-kawi-an). Memasuki zaman Majapahit pertengahan irama kakawin digeser oleh irama kidung.
Bidang Penanggalan atau Kalender
Sebelum datangnya pengaruh budaya dari India, Nusantara sudah mengenal kalender dengan perhitungan satu pekan terdiri atas 5 dan 7 hari dipakai bersama, setahun bagi atas 10 bulan serta perhitungan pawukon. Dengan datangnya kalender versi India, kedua kalender ini dipadukan menjadi kalender Saka yang dilengkapi dengan hari pasaran (Pon, wage, Kliwon, Legi, Pahing) serta Wuku dan Paringkelan.
Benda-benda peninggalan pada masa kerajaan Hindu-Buddha
Peninggalan sejarah yang bercorak Hindu
1. Prasasti Yupa di Kutai, kalimantan Timur.
2. Prasasti Ciaruteun, Prasasti Kebun Kopi, Prasasti Jambu atau Kolengkak, Prasasti Pasir Awi, Prasasti Muara Cianten di Bogor, provinsi Jawa Barat adalah peninggalan sejarah kerajaan Tarumanegara.
3. Prasasti Tugu di Jakarta Utara, DKI Jakarta dan Prasasti Lebak atau Cidanghiang di Lebak Banten adalah peninggalan sejarah kerajaan Tarumanegara.
4. Prasasti Panglegan, Prasasti Penumbangan, Prasasti Hantang, Prasasti Talan, Prasasti Jepun, Prasasti Weleri, Prasasti Angin Jaring, Prasasti Semandhing dan Prasasti Ceker di Kediri, provinsi Jawa Timur.
5. Candi Jago, Candi Kidal, Candi Singasari, Candi Kagenengan dan Arca Prajnaparamita di Malang.
6. Candi Sawentar di Blitar.
7. Candi Prambanan di Klaten provinsi Jawa Tengah.
8. Candi Dieng di Banjarnegara provinsi Jawa Tengah adalah peninggalan kerajaan Mataram Kuno (Hindu).
9. Candi cangkuang di Garut.
Baca juga Sejarah Perkembangan Agama Hindu
Peninggalan sejarah yang bercorak agama Hindu berupa karya sastra
Peninggalan sejarah yang bercorak agama Hindu yang merupakan karya sastra adalah yakni sebagai berikut :
1. Kitab Negarakertagama yang ditulis oleh Empu Prapanca.
2. Kitab Sutasoma yang ditulis oleh Empu Tantular.
3. Kitab Arjunawijaya yang ditulis oleh Empu Tantular.
4. Kitab Hariwangsa karangan Empu Panuluh.
5. Kitab Gatotkacasraya karangan Empu Panuluh.
6. Kitab Smaradhahana yang ditulis oleh Empu Darmaja.
Peninggalan sejarah yang bercorak Buddha
Candi pada agama Buddha pada umumnya hanya berfungsi sebagai tempat pemujaan bagi raja. Candi Buddha pada umumnya terdiri dari 3 tingkatan, adapun #3 tingkatan candi Buddha yang dimaksud adalah sebagai berikut :
1. Kamadatu
Kamadatu (bagian dasar) yang artinya manusia masih dalam rahim ibu.
2. Ruipadatu
Ruipadatu (bagian tengah) yang artinya kehidupan manusia didunia.
3. Arupadatu
Arupadatu (bagian atas) yang artinya kehidupan Nirwana.
Baca juga Sejarah perkembangan agama Buddha
Candi-candi peninggalan yang bercorak Buddha di Indonesia adalah antara lain sebagai berikut :
1. Candi Sewu.
2. Candi Borobudur.
Demikian pembahasan mengenai pengaruh masuknya Hindu-Buddha di Indonesia.