Pengertian Cuaca Dan Iklim (Definisi, Unsur Serta Pembagian Wilayah Iklim)

Cuaca dan iklim adalah pokok pembahasan utama yang akan dijelaskan secara lengkap dan detail pada artikel dibawah ini. Adapun sub pembahasan tentang cuaca dan iklim yang akan di bahas didalam materi pelajaran Geografi yakni sebagai berikut :

1. Pengertian cuaca dan iklim.
2. Unsur-unsur cuaca dan iklim.
3. Pembagian wilayah iklim.

Semoga pembahasan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan anda didalam mengetahui pengertian cuaca dan iklim, apa saja unsur-unsur cuaca dan iklim serta pembagian wilayah iklim serta menjadi portal referensi tugas, skripsi maupun makalah bagi para pelajar di seluruh wilayah tanah air Indonesia maupun mancanegara.
Pengertian Cuaca Dan Iklim (Definisi, Unsur Serta Pembagian Wilayah Iklim)

Pengertian cuaca dan iklim

Istilah cuaca dan iklim sering digunakan untuk menggambarkan kondisi udara di suatu wilayah pada saat tertentu. Kedua istilah ini memang serupa tetapi tidak sama. Jika cuaca yang menggambarkan keadaan udara harian di tempat tertentu yang relatif sempit dan waktu yang singkat, sedangkan iklim menggambarkan kondisi udara tahunan meliputi wilayah yang relatif luas.

NO Pembeda Iklim Cuaca
1 Waktu Berlangsungnya Lama (30-100 Tahun) Relatif Singkat (per hari)
2 Cakupan Wilayah Sangat Luas Sempit
3 Sifat Perubahan Lambat Cepat Berubah
4 Kemudahan Prediksi Sulit Mudah

Unsur-unsur cuaca dan iklim

Cuaca dan iklim dapat terbentuk dari unsur-unsur berikut :
1. Sinar matahari
Bumi beredar mengelilingi matahari pada lintasan elips yang disebut garis edar. Proses penyinaran matahari pada bumi di sebut insolasi. Sebagai akibat penyinaran matahari, terjadi pemanasan di permukaan bumi.

Proses pemanasan tersebut dinamakan radiasi. Radiasi dari sinar matahari menjadi sumber pemanas utama bagi bumi. Radiasi matahari merupakan salah satu penyebab variasi dan perubahan cuaca. Unsur radiasi matahari yang perlu di perhatikan adalah intensitas radiasi dan lamanya radiasi berlangsung.    

2. Suhu udara
Suhu udara adalah derajat panas dinginnya udara. Alat untuk mengukur suhu udara disebut termometer. Termometer yang dapat mencatat suhu udara secara otomatis disebut termograf. Hasil catatan termograf disebut termogram.

Faktor-faktor yang memengaruhi suhu udara yakni sebagai berikut :
- Lamanya penyinaran matahari
- Sudut datang sinar matahari
- Letak lintang suatu wilayah
- Ketinggian tempat

3. Tekanan udara
Tekanan udara adalah suatu gaya yang timbul oleh adanya berat dari lapisan udara.  
4. Kelembapan udara
Kelembapan udara adalah kandungan uap air yang ada dalam udara. 
5. Angin
Angin adalah udara yang bergerak dari suatu tempat ke tempat yang lain.
6. Curah hujan
Hujan adalah suatu proses jatuhnya air dari udara ke permukaan bumi. Air yang jatuh dapat berbentuk cair maupun padat (es dan salju). Hujan terjadi karena menguapnya air sebagai akibat dari pemanasan sinar matahari.

Uap-uap air tersebut kemudian naik ke atmosfer dan mengalami kondensasi sehingga membentuk awan. Lama kelamaan awan akan makin berat, karena kandungan airnya makin banyak. Bila uap air di awan telah mencapai jumlah tertentu, maka titik-titik air pada awan tersebut akan jatuh sebagai hujan.

7. Awan
Awan adalah kumpulan besar dari titik-titik air atau kristal-kristal es yang halus di atmosfer. Berdasarkan bentuknya awan dibagi menjadi 4 yakni sebagai berikut :

a. Awan Cumulus
Awan cumulus adalah awan putih yang bergerombol yang sering kita lihat di siang dan sore hari.
b. Awan Stratus
Awan stratus adalah awan yang berbentuk seperti selimut yang berlapis-lapis dan relatif luas.
c. Awan Cirrus
Awan cirrus adalah awan yang letaknya tinggi sekali dan tipis seperti tabir.
d. Awan Nimbus
Awan nimbus adalah awan gelap dengan bentuk yang tidak menentu, awan ini menandakan akan terjadinya hujan.

Pembagian wilayah iklim

Tipe-tipe iklim akan dijelaskan dibawah ini yakni sebagai berikut :
1. Iklim darat
Iklim darat dibedakan menjadi 2 yaitu sebagai berikut :
a. Daerah tropis dan subtropis sampai lintang 40 derajat, yang memiliki ciri-ciri :
- Amplitudo suhu hariannya sangat besar
- Amplitudo suhu tahunannya kecil
- Curah hujan sedikit dengan intensitas yang kecil dan disertai topan

b. Daerah sedang yang memiliki ciri-ciri :
- Amplitudo suhu tahunanya besar
- Suhu rata-rata pada musim panas cukup tinggi dan musim dingin cukup rendah
- Curah hujan sangat sedikit dan jatuh pada musim panas.

2. Iklim laut
Iklim laut dibedakan menjadi 2 yakni sebagai berikut :
a. Daerah tropis dan subtropis sampai garis lintang 40 derajat memiliki ciri-ciri :
- Suhu rata-rata tahunannya rendah
- Amplitudo suhu harian rendah
- Banyak awan dan sering terjadi hujan lebat disertai badai  
b. Daerah sedang memiliki ciri-ciri :
- Amplitudo suhu harian dan tahunannya kecil
- Banyak awan dan hujan di musim dingin
- Pergantian musim panas dan dingin terjadi mendadak

Pembagian iklim diklasifikasikan menjadi iklim matahari dan iklim fisik yakni akan dijelaskan sebagai berikut :
1. Iklim Matahari
Iklim matahari adalah iklim yang mendasarkan pada perbedaan pemanasan di permukaan bumi oleh sinar matahari. Menurut iklim matahari, bumi di bagi atas 4 daerah iklim yakni sebagai berikut :
a. Daerah iklim tropis
iklim tropis

b. Daerah iklim subtropis
iklim subtropis

c. Daerah iklim sedang
iklim sedang

d. Daerah iklim dingin
iklim dingin

2. Iklim Fisik
Iklim fisik adalah iklim yang terjadi menurut kenyataan yang ada di daerah itu. Iklim ini di tentukan oleh faktor-faktor dibawah ini :

- Permukaan bumi berupa daratan dan lautan
- Angin berupa angin panas dan angin dingin
- Bentang alam atau relief daratan
- Arah arus laut

Berdasarkan faktor-faktor di atas, Indonesia termasuk beriklim musim karena pengaruh angin musim dan iklim laut pada sebagian besar wilayah Indonesia yang berupa lautan. Iklim juga dapat dibedakan menurut beberapa ahli Klimatologi, yakni sebagai berikut :

Iklim menurut W. Koppen

W. Koppen membuat klasifikasi iklim untuk seluruh dunia berdasarkan suhu dan curah hujan. Pembagian iklim menurut W. Koppen, sebagai berikut :

1. Iklim khatulistiwa
2. Ikim kering
3. Iklim Sedang
4. iklim dingin

Iklim menurut Schmidt dan Ferguson

Pembagian tipe iklim ini berdasarkan banyaknya curah hujan tiap-tiap bulan, yakni membandingkan jumlah rata-rata bulan kering dan rata-rata jumlah bulan basah dikalikan 100%. Dikatakan bulan kering apabila rata-rata curah hujan sebulan kurang dari 60 mm. Disebut bulan lembap apabila curah hujan dalam sebulan antara 60 mm-100 mm dan bulan basah jika curah hujan dalam sebulan lebih ari 100 mm.

Iklim menurut F. Junghuhn

F. Junghuhn mengklasifikasikan iklim menurut ketinggian tempat dan suhu serta kesesuaiannya untuk jenis tanaman tertentu. F. Junghuhn membagi iklim menjadi 4 yakni :

1. Daerah panas
Daerah panas dengan ketinggian 0-600 mdpl, suhu 220C - 26,30C dengan tanaman padi, tebu, tembakau, cokelat dan kelapa.
2. Daerah sedang
Daerah sedang dengan ketinggian 600 m-1500 mdpl, suhu 17,10C - 220C, dengan tanaman padi, tembakau, kopi, teh, cokelat dan sayuran.
3. Daerah sejuk
Daerah sejuk dengan ketinggian 1500 m-2500 mdpl, suhu 11,10C - 17,10C, dengan tanaman kopi, teh, kina dan sayuran.
4. Daerah dingin
Daerah dingin dengan ketinggian diatas 2500 mdpl, suhu 6,20C-11,10C dan tidak terdapat tanaman budi daya.