Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TSTS (Two Stay Two Stray)

Model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray atau yang disingkat dengan TSTS adalah pokok pembahasan materi pelajaran Psikologi yang akan dijelaskan dengan lengkap dan detail pada materi belajar berikut ini. Adapun sub pembahasan mengenai Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray didalam belajar pendidikan psikologi yang akan diuraikan yakni sebagai berikut :

1. Pengertian model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray (TSTS).
2. Langkah-langkah model pembelajaran kooperatif two stay two stray (TSTS).
3. Kelebihan model pembelajaran kooperatif two stay two stray (TSTS).
4. Kekurangan model pembelajaran kooperatif two stay two stray (TSTS).

Pembelajaran kooperatif merupakan bukan menjadi suatu gagasan yang baru yang ada pada dunia pendidikan, akan tetapi pada saat sebelumnya, metode ini digunakan hanya pada beberapa guru saja guna tujuan yang telah di tentukan, yakni misalnya tugas dan atau laporan kelompok tertentu.
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TSTS (Two Stay Two Stray)
Baca juga : Definisi, Ciri, Manfaat Model Pembelajaran Kooperatif

Pengertian pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray

Pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray (TSTS) menurut Lie (2007:60) yang menyatakan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray (TSTS) atau dalam bahasa indonesia dua tinggal dua tamu adalah suatu jenis model pembelajaran yang memberi kesempatan kepada kelompok untuk membagikan hasil dan informasi dengan kelompok yang lainnya.

Langkah-langkah model pembelajaran kooperatif two stay two stray (TSTS)

Dibawah ini adalah #5 langkah-langkah model pembelajaran two stay two stray menurut Lie (2007: 60-61) yang dapat diuraikan antara lain sebagai berikut :
1. Siswa bekerja sama dalam kelompok berempat seperti biasa.
2. Setelah selesai, dua siswa dari masing-masing kelompok akan meninggalkan kelompoknya dan masing-masing bertamu ke kelompok yang lain.
3. Dua siswa yang tinggal dalam kelompok bertugas membagikan hasil kerja dan informasi mereka ke tamu mereka.
4. Tamu mohon diri dan kembali ke kelompok mereka sendiri dan melaporkan temuan mereka dari kelompok lain.
5. Kelompok mencocokkan dan membahas hasil-hasil kerja mereka.

Kelebihan model pembelajaran kooperatif Two Stay Two Stray (TSTS)

Adapun kelebihan dari model pembelajaran kooperatif tipe TSTS adalah antara lain sebagai berikut :
1. Dapat diaplikasikan pada seluruh kelas atau tingkatan.
2. Belajar siswa cenderung lebih menjadi bermakna.
3. Keaktifan merupakan orientasi utama.
4. Diharapkan agara siswa lebih berani mengutarakan pendapatnya.
5. Menambah kekompakan, kerjasama, serta rasa percaya diri siswa.
6. Kemampuan siswa dalam berbicara dapat ditingkatkan.
7. Membantu akan minat dan prestasi belajar siswa menjadi meningkat.

Kekurangan model pembelajaran kooperatif Two Stay Two Stray (TSTS)

Adapun kekurangan dari model pembelajaran kooperatif tipe TSTS adalah antara lain sebagai berikut :
1. Waktu yang dibutuhkan lebih lama.
2. Siswa lebih cenderung tidak menginginkan model belajar berkelompok.
3. Membutuhkan persiapan materi, dana dan tenaga yang banyak bagi guru.
4. Guru lebih cenderung akan merasa sulit dalam pengelolaan kelas.

Demikian pembahasan mengenai model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray (TSTS).

Daftar pustaka

Anita, Lie. 2007. Kooperatif Learning : Mempraktikkan Cooperative Learning di Ruang-ruang Kelas. Jakarta: Grasindo.